Kebaca.com - Bukan rahasia lagi kalau salah satu hal kontroversial dari Qatar sebagai penyelenggara Piala Dunia 2022 adalah tentang infrastruktur untuk para fans dari negara masing-masing peserta yang hadir.
Salah satu yang menjadi sorotan adalah tempat menginap para fans yang melancong ke negara Timur Tengah itu.
Baca Juga: Viral Alasan Kenapa ‘Injury Time’ di Piala Dunia 2022 Lebih Lama
Dilansir Kebaca.com dari BBC, ada istilah: "Masih dalam pembangunan, di siang hari rasanya seperti neraka di sana. Ini gurun, terlalu panas."
Anehnya, saat salah satu fans bernama Shogo Nakashima menyampaikan ulasan pedas tentang rumahnya selama dua minggu ke depan, dia tersenyum. Salah satu yang mengatakan: “jika saya tidak tertawa, saya mungkin menangis.”

"Saya tidak bisa mengubah tempat tinggal sekarang jadi saya harus menerimanya dan menunggu pertandingan Jepang. Saya hanya akan berada di sini untuk tidur. Saya akan keluar dan menjelajahi kota, saya tidak ingin tinggal di sini,” sambungnya.
Pria berusia 31 tahun dari Jepang ini adalah salah satu orang pertama yang tiba di Qetaifan Island Fan Village di utara Doha, di mana konstruksi masih dilakukan di beberapa daerah beberapa jam setelah venue dibuka.
Baca Juga: Buka Piala Dunia 2022 dengan Maroko, Luka Modric Inginkan Ini
Jauh sebelum sebagian besar tamu tiba di lokasi, ada indikasi beberapa hal mungkin tidak seperti yang diharapkan.
Dalam perjalanan panjang dan berliku menuju perkemahan, ada tanda-tanda alat berat yang terdengar dan terlihat. Derek konstruksi mencapai tinggi ke langit dan para pekerja sibuk dengan pekerjaan mulai dari meletakkan batu trotoar hingga lampu kabel.
Dan saat para fans berkendara menuju area resepsionis, pagar perimeter Blok 'N' Mesh tidak persis menampilkan tag 'kamp fans premium' di halaman pemesanan resmi situs. Ada 1.800 tenda, masing-masing mampu menampung dua orang.
Ada hal lainnya yang layak diulas, dimana Pedro dan Fatima datang ke Qatar untuk mendukung Meksiko. Mereka menikah pada bulan April dan perjalanan ini adalah bagian dari bulan madu mereka.
Baca Juga: Karena Bentuk Dukungan pada LGBT, Belgia Terpaksa Lakukan Ini di Piala Dunia 2022
Artikel Terkait
Buka Piala Dunia 2022 dengan Maroko, Luka Modric Inginkan Ini
Viral Alasan Kenapa ‘Injury Time’ di Piala Dunia 2022 Lebih Lama